Lintasprovinsi.com.,MUARO JAMBI – Tim dosen Universitas Jambi (Unja) bersama Komunitas Mahligai Budaya Lamo menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “E-Tourism Accelerator: Boosting Muaro Jambi’s Destination Through Digital Entrepreneurship”. Kegiatan berlangsung pada 13 September 2025 di Desa Danau Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, peserta diikuti 20 orang yang merupakan pengelola komunitas
Kegiatan ini diketuai oleh Hendriyaldi dengan anggota tim Pradita Eko Prasetyo Utomo dan Musnaini. Dari pihak mitra, dukungan penuh diberikan oleh Maskur, Ketua Komunitas Mahligai Budaya Lamo. Adapun pendanaan kegiatan ini bersumber dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.
Transformasi Digital Pariwisata
Program ini lahir dari kesadaran bahwa Kabupaten Muaro Jambi memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang besar, terutama Kompleks Percandian Muaro Jambi, namun promosi masih bersifat konvensional dan keterampilan digital masyarakat masih terbatas.
Untuk itu, tim Unja menghadirkan narasumber praktisi media, Sugeng, Manajer IT dan Broadcast JEKTV Jambi, yang memberikan materi khusus mengenai technopreneur. Dalam pemaparannya, Sugeng menekankan pentingnya menggabungkan keterampilan teknologi dan jiwa wirausaha.
“Technopreneurship adalah kunci untuk mendorong anak muda desa agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta peluang usaha berbasis digital. Dengan cara ini, pariwisata dan produk lokal bisa menembus pasar lebih luas,” jelas Sugeng di hadapan peserta.
Hasil Nyata
Dalam pelatihan, peserta dibekali literasi digital, strategi pemasaran online, pembuatan konten kreatif, hingga manajemen toko online. Tim juga mengembangkan website E-Tourism Muaro Jambi sebagai etalase digital yang menampilkan katalog UMKM, profil destinasi, hingga layanan reservasi.
Lebih dari 80 persen peserta mampu mengelola akun bisnis digital secara mandiri. Beberapa UMKM memperoleh logo dan kemasan baru, bahkan mulai aktif berjualan di marketplace nasional dengan sistem pembayaran digital. Konten promosi berupa foto, video, dan katalog digital juga berhasil diproduksi secara profesional.
Harapan dan Tanggapan
Ketua pelaksana kegiatan, Hendriyaldi, mengatakan kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi transformasi digital masyarakat.
“Kami berharap masyarakat semakin percaya diri memanfaatkan teknologi digital. Dengan adanya bimbingan berkelanjutan, pariwisata desa bisa lebih kompetitif,” ujarnya.
Ketua Komunitas Mahligai Budaya Lamo, Maskur, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada tim Unja. Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi masyarakat kami. Harapan kami, platform digital ini membawa lebih banyak wisatawan ke Danau Lamo,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Ulfa, mengaku mendapat keterampilan baru.
“Saya baru pertama kali belajar membuat konten digital dan mengelola toko online. Saya dibekali bagaimana mengelola website, sehingga produk dan wisata bisa dikemas lebih menarik. Semoga ke depan bisa berlanjut,” katanya.
Menuju Ekosistem Digital Pariwisata
Program E-Tourism Accelerator membuktikan bahwa transformasi digital, technopreneurship, dan kolaborasi multipihak dapat memperkuat pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan dukungan pendanaan tahun anggaran 2025 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga berpotensi direplikasi untuk keberlanjutan di berbagai destinasi wisata lain di Indonesia.ungkapnya (Noval)
Social Header